cover
Contact Name
Marselius Sampe Tondok
Contact Email
marcelius@staff.ubaya.ac.id
Phone
+622178881112
Journal Mail Official
psikologi@gunadarma.ac.id
Editorial Address
Jl. Margonda Raya, No.100, Depok, Jawa Barat. 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Psikologi
Published by Universitas Gunadarma
Jurnal Psikologi (JPUG) accepts manuscripts based on empirical research, both quantitative and qualitative. Priority is given to quantitative research of the multivariate type. Meanwhile, the Jurnal Psikologi also accepts meta-analysis or systematic review manuscripts that have advantages in terms of novelty or unique variables.
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 2 (2023)" : 17 Documents clear
PENGARUH PEMBERIAN KATA YANG MENGANDUNG EMOSI TERHADAP WORKING MEMORY: VISUOSPATIAL SKETCHPAD Nabilah Cahyani; Fitria Shabrina Ramadhani; Hadifah Hevanza; Giska Rachmantia Eka Putri; Rajendra Akmal Maulana Frista; Chandra Yudistira Purnama; Wilis Srisayekti
Jurnal Psikologi Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i2.7623

Abstract

Memori merupakan kemampuan untuk mengambil kembali informasi atau representasi dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Individu dalam kehidupan sehari-hari lebih cenderung mengingat informasi yang mengandung emosi dibandingkan dengan informasi netral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian kata-kata yang mengandung emosi terhadap working memory mahasiswa. Metode penelitian ini adalah metode eksperimental dengan desain between participant posttest-only. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran angkatan 2022 dengan sampel yang diambil sebanyak 108 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel random sampling. Partisipan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2 dan kelompok kontrol dengan masing-masing 36 mahasiswa. Metode pengumpulan data menggunakan alat ukur kata-kata mengandung emosi dan netral yang mengacu pada CEFI (concreteness, emotion, and subjective frequency norms for Indonesian words). Analisis data penelitian menggunakan analisis uji anova untuk melihat perbedaan antar kelompok yang diberi kata bermakna emosi positif, emosi negatif, dan kata netral . Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tiga kelompok tersebut (F(2,105) = [0.657], p = 0.521). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian kata yang mengandung emosi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap working memory
EDITORIAL: MEMPERHATIKAN ISU KESEHATAN MENTAL PASCA PANDEMI Wahyu Rahardjo
Jurnal Psikologi Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i2.9876

Abstract

Pandemi COVID-19 belum lama berlalu. Namun demikian, beberapa isu mengenai kesehatan mental masih ada, terkait dengan kondisi psikologis sebagai akibat dari pandemi, atau merupakan permasalahan-permasalahan baru yang muncul pasca pandemi. Isu-isu terkait kesehatan mental pasca pandemi banyak berakar dari relasi antar individu, terutama yang bermuara pada pemenuhan kebutuhan untuk terkoneksi dengan orang lain, kemudian bagaimana aktivitas fisik berkembang dan beradaptasi dengan keadaan baru, terutama dengan tataran kehidupan yang mengalami begitu banyak perubahan. Permasalahan-permasalahan ini dapat ditemui di berbagai kelompok usia, profesi, dan lapisan masyarakat, apa pun jenis kelaminnya, tidak peduli itu kelompok rentan atau tidak.
PRASANGKA MAHASISWA TERHADAP HOMOSEKSUAL: PERAN ORIENTASI BERAGAMA DAN CULTURAL HUMILITY Ratu C. G. Bogi; Marselius Sampe Tondok
Jurnal Psikologi Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i2.7180

Abstract

Homoseksualitas masih dipandang sebagai penyimpangan yang bertentangan dengan norma agama dan sosial oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Hal ini menimbulkan sikap atau prasangka negatif yang diperlihatkan kepada komunitas homoseksual. Faktor-faktor yang membentuk prasangka antara lain orientasi keagamaan dan kerendahan hati budaya (cultural humility). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara orientasi keagamaan dan cultural humility dengan prasangka terhadap homoseksual. Penelitian ini menggunakan survei potong lintang dengan mahasiswa S1 (N = 394) berusia 18-25, pria dan wanita dengan orientasi heteroseksual yang belajar di Surabaya. Sampel diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling. Regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi beragama (ekstrinsik, intrinsik, pencarian) dan cultural humility secara simultan memiliki peran signifikan dalam mempengaruhi prasangka terhadap homoseksual (R=0.709; R2=0.503; F = 98.269; p=<0.001). Variabel cultural humility memiliki hubungan tertinggi dengan prasangka terhadap homoseksual. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa orientasi beragama dan terutama cultural humility berperan sebagai anteseden dari prasangka terhadap homoseksual. Untuk itu, peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada partisipan yang sama ataupun yang berbeda untuk menguji konsistensi temuan pada penelitian ini.
CITIZEN SCIENCE REVIEW: BAGAIMANA KECANTIKAN DIPANDANG SECARA PSIKOSOSIAL? Dian Pertiwi Josua
Jurnal Psikologi Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i2.7908

Abstract

Kecantikan merupakan topik yang dibahas dalam keseharian, serta menjadi variabel yang menarik terutama dalam bidang psikososial. Penelitian ini membahas kecantikan yang dikaji dengan metode penelitian kualitatif citizen science review, data yang diambil berdasar common sense media daring Quora dan literature review jurnal ilmiah terkait. Sebanyak 67 data quora dengan 48 jurnal ilmiah dianalisis serta disintesis. Hasil penelitian memperlihatkan (a) 64% responden menyebutkan kecantikan merupakan subjektivitas, abstrak, dan multi-faktor, (b) kecantikan bagi wanita memiliki risiko tersendiri seperti, narsistik, catcalling, insekuritas, kecemburuan sosial, dan kecenderungan membandingkan diri dengan pencapaian individu lain, (c) wanita menginginkan kecantikan karena terdapat keunggulan atau keuntungan yang didapat bagi wanita yang berpenampilan menarik dan berwajah cantik. Keunggulan tersebut dinyatakan sebagai beauty privillage, (d) terdapat substitusi kecantikan yang ditemukan pada penelitian ini, hal tersebut berbentuk kepercayaan diri, self-love, dan self-worth, serta (e) kecantikan dapat berubah dengan perlakuan tertentu, dan seiring usia biologis wanita.
KOMITMEN KONTINUAN PADA PNS DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DITINJAU DARI KEPUASAN KERJA DAN MASA KERJA Ratna Maharani Hapsari; Indria Hapsari
Jurnal Psikologi Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i2.7900

Abstract

PNS di Kementerian seringkali mengalami permasalahan ketika diharuskan untuk pindah kerja atau mutasi ke luar daerah, begitu pula pada PNS di Direktorat Jenderal Pajak. Masalah yang timbul misalnya jauh dari keluarga, berkurangnya penghasilan atau masalah domestik lainnya. Salah satu hal yang membuat PNS dapat terus bertahan di organisasinya walaupun harus mengalami mutasi adalah komitmen kontinuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan masa kerja terhadap komitmen kontinuan pada PNS Direktorat Jenderal Pajak. Penelitian ini berjenis kuantitaif dan teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling. Total keseluruhan responden sebanyak 56 orang yang bekerja sebagai PNS Direktorat Jenderal Pajak. Untuk mengukur komitmen kontinuan peneliti menggunakan continuance commitment scale dan untuk mengukur kepuasan kerja, peneliti menggunakan Job Descriptive Index (JDI). Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh siginifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen kontinuan pada PNS di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dengan nilai  signifikansi sebesar 0.000 dimana kepuasan kerja memiliki pengaruh 47.4%. Sementara uji anacova menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.233 (p>0.05) yang mengindikasikan bahwa masa kerja tidak berfungsi sebagai variabel kontrol.
SELF-COMPASSION, PERSEPSI PENYAKIT, DAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Christiani Natasya Miru; Siswanto Siswanto
Jurnal Psikologi Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i2.7859

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan persepsi penyakit terhadap kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Partisipan dalam penelitian ini adalah 72 orang dengan HIV/AIDS dari Yayasan Tanpa Batas Kupang yang menjalani terapi antiretroviral selama ≥ 1 tahun dan berusia 18-60 tahun. Instrumen penelitian menggunakan tiga alat ukur yaitu World Health Organization Quality of Life-HIV BREF (WHOQOL-HIV BREF), Self-Compassion Scale Short-Form (SCS-SF), dan Brief Illness Perception Questionnaire (BIPQ). Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi berganda. Hasil memperlihatkan hubungan simultan antara self-compassion dan persepsi penyakit terhadap kualitas hidup ODHA (R_x1x2y= 0.832; p < 0.01). Selain itu, terdapat hubungan positif antara self-compassion dengan kualitas hidup (r_x1y= 0.616; p < 0.05). Hasil lebih lanjut juga menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara persepsi penyakit dan kualitas hidup (r_x2y= 0.790; p < 0.05). Ketika ODHA memiliki self-compassion dan persepsi penyakit tinggi, maka kualitas hidup akan tinggi, begitu pula sebaliknya. Sumbangan efektif kedua variabel tersebut terhadap kualitas hidup sebesar 69.3%
PERAN STRENGTH BASED PARENTING DAN LIFE SATISFACTION TERHADAP SCHOOL ENGAGEMENT PADA SISWA SMA DI BANDUNG Heliany Kiswantomo; Jane Savitri; Agnesthasya A. Irawan
Jurnal Psikologi Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i2.7966

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana strength-based parenting dan life satisfaction remaja berperan terhadap school engagement pada siswa SMA di Bandung. Sebanyak 170 siswa SMA di Bandung menjadi responden penelitian ini. Untuk mengukur strength-based parenting, digunakan strength-based parenting Scale yang memiliki koefisien validitas berkisar 0.518-0.846, dan reliabilitas 0.942. Untuk mengukur school engagement, digunakan kuesioner hasil modifikasi alat ukur school engagement dengan kisaran koefisien validitas 0.374-0.835, dan reliabilitas 0.907. Sedangkan untuk mengukur life satisfaction digunakan Satisfaction with Life dengan koefisien validitas 0.652-0.813 dan reliabilitas 0.802. Hasil pengolahan data dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan bahwa strength-based parenting dan life satisfaction secara simultan berperan terhadap school engagement, namun secara parsial hanya strength-based parenting yang berperan, sedangkan life satisfaction tidak berperan terhadap school engagement. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan dasar siswa, serta motivasi, sebagai faktor yang diduga turut memengaruhi school engagement.
PERAN SELF-COMPASSION DALAM MEMPERKUAT PENGARUH FORGIVENESS TERHADAP EMOTIONAL DISTRESS INDIVIDU BERPACARAN Virenda Rut Techina Pandaleke; Marselius S. Tondok
Jurnal Psikologi Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i2.8011

Abstract

Hubungan pacaran tak jarang ditandai oleh konflik yang bisa memicu terjadinya emotional distress. Berbagai faktor juga dapat mempengaruhi emotional distress seseorang, di antaranya forgiveness dan self-compassion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran forgiveness terhadap emotional distress individu berpacaran yang dimoderatori oleh self-compassion. Penelitian ini melibatkan 166 individu yang sedang menjalin relasi pacaran dan dalam rentang usia 18-35 tahun. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner Heartland Forgiveness Scale (HFS), skala Welas diri (SWD), serta Kessler Psychological Distress Scale (K10). Uji hipotesis menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa forgiveness dapat mereduksi emotional distress individu dengan nilai beta sebesar  -0.302 (p < 0.05). Selain itu, pengaruh forgiveness terhadap emotional distress akan lebih besar jika kehadiran self-compassion sebagai moderator dengan nilai beta sebesar 0.986 (p < 0.05). Dengan demikian self-compassion menjadi variabel moderator dengan boosting effect yang memperkuat pengaruh self-compassion terhadap emotional distress pada individu yang berpacaran.  Berbasis hasil penelitian, individu terutama yang terlibat dalam sebuah hubungan personal untuk dapat meningkatkan forgiveness serta self-compassion agar dapat menjaga kualitas diri dalam menghadapi stres.
PERAN FLEKSIBILITAS PSIKOLOGIS SEBAGAI MEDIATOR DALAM HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP PENYAKIT DAN KEPUASAN HIDUP PASIEN DIABETES DI SURABAYA Agustina Jessica Natalia Pramudita; Setiasih Setiasih
Jurnal Psikologi Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i2.7818

Abstract

Penelitian yang dilakukan yaitu menguji peran fleksibilitas psikologis sebagai mediator antara persepsi terhadap penyakit dan kepuasan hidup. Penelitian ini melibatkan 140 orang pasien diabetes. Metode analisis yang digunakan yaitu PROCESS MACRO untuk regresi sederhana yang melibatkan satu variabel mediator. Analisis menunjukkan hasil bahwa fleksibilitas psikologis dapat memediasi hubungan persepsi terhadap penyakit dan kepuasan hidup. Adanya fleksibilitas yang baik akan meningkatkan persepsi positif terhadap penyakit menyebabkan pasien diabetes dapat menerima kondisinya dan berfungsi dalam kehidupan yang mendukung kepuasan hidup yang tinggi.
ADAPTASI SKALA TRANSGRESSION RELATED INTERPERSONAL MOTIVATIONS (TRIM 18) TERHADAP HUBUNGAN ROMANTIS PADA DEWASA AWAL Durah Amajida; Muhammad Naufal Elian Yassar; Hanifah Hanifah
Jurnal Psikologi Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i2.7923

Abstract

Pemaafan merupakan salah faktor penting kesuksesan dan kegagalan dalam hubungan romantis. Alat ukur yang paling banyak digunakan dalam penelitian tentang pemaafan di Indonesia adalah Skala Transgression-Related Interpersonal Motivation (TRIM-18). Namun, belum ada penelitian yang melakukan adaptasi dengan tertib secara prosedur disertai dengan konteks. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi Skala TRIM-18 dengan panduan dan metode adaptasi alat ukur lintas budaya yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu (1) penerjemahan awal, (2) sintesis hasil terjemahan, (3) penerjemahan kembali, (4) kaji komite ahli, (5) uji coba, (6) pengumpulan dokumentasi alat ukur. Subjek penelitian berjumlah 312 partisipan yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling dengan kriteria, yakni berusia 18-40 tahun, sedang atau pernah menjalani hubungan romantis (pacaran dan/atau pernikahan) minimal 6 bulan, serta memiliki pengalaman menyakitkan karena terlibat konflik atau kesalahan dari pasangan atau mantan pasangan. Pengumpulan data dilakukan secara daring, kemudian dilakukan pengujian validitas dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) serta pengujian reliabilitas dengan Cronbach-Alpha menggunakan JASP 16.3. Hasil uji coba diperoleh nilai koefisien reliabilitas () sebesar 0,911 dan koefisien validitas (factor loading) berkisar 0,454-0,927. Dengan demikian, TRIM-18 versi Indonesia merupakan instrumen yang valid dan reliabel untuk mengukur pemaafan pada dewasa awal dengan konteks pengalaman menyakitkan dalam hubungan romantis.

Page 1 of 2 | Total Record : 17